Hari Sabtu, 23 Januari 2010 seluruh siswa kelas IX SMP Islam Al Syukro, Ciputat, sejak pagi telah bergegas menuju Kampus Universitas Pamulang (UNPAM) di bunderan Jalan Raya Pamulang, Tangerang Selatan. Berbekal alat tulis dan buku pelajaran, mereka bersiap mengikuti pelaksanaan Try Out Ujian Akhir Nasional (UAN) yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan PRIMAGAMA Cabang Pamulang.
Try Out yang dilaksanakan oleh PRIMAGAMA Pamulang ini diberi judul Try Out DAHSYAT II dan diikuti oleh 68 peserta kelas IX SMP dari berbagai sekolah seperti SMP Islam Al Syukro, SMP Az-Zahra, SMP Ora Et Labora, SMPN 16 dan sejumlah sekolah lain.
“Total siswa kelas IX SMP Islam Al Syukro yang ikut Try Out ini, jumlahnya 25 siswa. Ada dua siswa yang berhalangan hadir karena kurang enak badan,” jelas Ibu Wiwi Adawiyah S.Pd.I yang turut mendampingi para siswa ke UNPAM. Bersama Ibu Wiwi, turut mendampingi para siswa juga adalah Bapak Robin Sasmita Goetomo, Pustakawan Perpustakaan (Library) Sekolah Islam Al Syukro.
Menurut Ibu Wiwi, ada empat mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Matematika. “Waktunya dua setengah jam untuk setiap dua mata pelajaran. Jadi, ada dua sessi Try Out yang harus dijalani para siswa. Dan, untuk setiap mata pelajaran, soalnya berjumlah 20 soal,” jelasnya.
Dijelaskan Ibu Wiwi, dari keempat mata pelajaran yang diujikan dalam Try Out ini, para siswa umumnya mengeluhkan soal-soal mata pelajaran Matematika yang dirasa terlalu sulit. “Kebanyakan siswa mengeluhkan bidang studi Matematika. Ini lebih karena soal-soal yang diberikan ’kelewat’ kreatif penyajiannya. Sehingga, meskipun materi soal Matematika itu sudah mereka pelajari, namun tetap saja membuat para siswa kesulitan,” tuturnya.
Sedangkan untuk mata pelajaran lain, yakni IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, umumnya dirasa cukup sulit, namun para siswa tetap enjoy atau menikmati menjawab seluruh soal-soalnya. ”Khusus untuk soal-soal Bahasa Inggris, para siswa menyebutnya sebagai bidang study yang cukup mudah. Karena, soal-soal yang diajukan dalam Try Out itu dirasa sudah pernah disampaikan dan didiskusikan dalam pelaksanaan drilling (pendalaman) materi persiapan UAN di sekolah,” terang Ibu Wiwi seraya menyebutkan bahwa drilling di Sekolah Islam Al Syukro telah dilaksanakan sejak Nopember 2009 hingga Maret 2010.
Lantas, bagaimana hasil Try Out PRIMAGAMA ini? “Alhamdulillah, ada seorang siswa kita yang berhasil menempatkan dirinya sebagai peraih ranking ke dua, yakni Aldie Indra, siswa kelas IX-B SMP Islam Al Syukro. Nilai total yang diraih Aldie adalah 32.00 dengan nilai rata-rata 8.00. Sungguh, kami cukup bangga dengan hasil yang diraih ini, khususnya oleh Aldie,” tutur Ibu Wiwi yang juga salah seorang guru dan aktif membimbing drilling ini.
Ibu Wiwi menjelaskan, nilai total standar kelulusan yang ditetapkan untuk ruang lingkup internal SMP Islam Al Syukro adalah 23.00 dan nilai minimal per mata pelajaran adalah 5,75. Sedangkan nilai total standar kelulusan yang ditetapkan secara Nasional oleh pemerintah adalah 22.00, dengan nilai minimal per mata pelajaran adalah 5.50. ”Dengan begitu, nilai Aldie Indra sudah sangat tinggi atau sangat jauh di atas standar kelulusan yang ditetapkan, baik oleh SMP Islam Al Syukro sendiri maupun secara Nasional,” katanya mengomentari nilai ’Lulus’ yang diraih oleh Aldie.
Selain Aldie, sejumlah siswa juga berhasil masuk dua puluh besar, diantaranya adalah M Taqy Panji Indra (ranking 15 dengan total nilai 27.50), Khanza Zahrani (ranking 19 dengan nilai total 27.00), dan Dawami Arijan (ranking 21 dengan nilai total 26.50).
Menurut Ibu Wiwi, nilai standar ’Lulus’ yang ditetapkan oleh PRIMAGAMA sangat tinggi. Artinya, bila dibandingkan dengan nilai standar ’Lulus’ di SMP Islam Al Syukro, maka nilainya memang kelewat tinggi. ”Nilai standar kelulusan yang ditetapkan oleh PRIMAGAMA memang sangat tinggi. Sehingga, siswa-siswa kita yang sebenarnya sudah ’Lulus’ untuk ruang lingkup nilai standar internal Al Syukro, terpaksa kurang mencukupi nilainya bila dihitung dengan nilai standar yag diberlakukan oleh PRIMAGAMA itu,” jelas Ibu Wiwi dengan wajah optimis. (fdl)