Senin pagi, 25 Oktober 2010, siswa-siswi kelas VII SMP Islam Al Syukro nampak khusyuk mengerjakan Tes Pemetaan terhadap soal-soal dari empat mata pelajaran. Keempatnya adalah bidang studi yang akan diujikan pada saat Ujian Nasional kelak, yakni Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Sains.
   Menurut Wakil Kepala SMP Islam Al Syukro, Bapak Edi Humaidi SAg, pelaksanaan Tes Pemetaan ini adalah hasil kerjasama antara SMP Islam Al Syukro dengan lembaga Quadrant Institute. “Adapun jumlah soalnya mencapai 100 soal, dengan waktu pengerjaan soal selama 120 menit, dan dalam satu bundel soal itu sudah dilengkapi dengan soal-soal dari empat mata pelajaran yang kelak akan diujikan pada Ujian Negara,” tuturnya.
   Dikatakan Pak Humaidi, hasil dari pelaksanaan Tes Pemetaan soal-soal dari Quadrant Institute ini akan menjadi acuan guna memetakan, misalnya seorang siswa ternyata cerdas dalam mata pelajaran apa, dan sebaliknya, akan juga ketahuan bahwa seorang siswa itu lemah pemahamannya pada mata pelajaran yang mana?
   “Artinya, nanti, lembar jawaban soal dari para siswa akan dianalisis oleh lembaga Quadrant Institute, untuk kemudian menjadi mapping (pemetaan) guna melihat dan menganalisis kemampuan seorang siswa dalam empat mata pelajaran tersebut,” tukasnya.
   Dalam lembar jawaban soal para siswa pun, kata Pak Humaidi, tertulis bahwa ini adalah merupakan Tes Pemetaan UKDS (Uji Kompetensi Dasar Siswa)-Awal. Dimana syarat mengerjakannya harus menggunakan pensil 2B atau tinta hitam karena proses analisanya akan menggunakan sistem komputerisasi yang cukup canggih dan mumpuni.
   “Bila nantinya, dari hasil Tes Pemetaan ini ketahuan bahwa siswa yang bersangkutan lemah dalam salah satu dari empat mata pelajaran yang di’tes’kan, maka penekanan pembelajaran akan lebih diarahkan serta ditingkatkan pada mata pelajaran yang lemah itu. Atau, kalau pun orangtua siswa berkenan mengikutsertakan putra-putrinya dalam Program Bimbingan Belajar (Bimbel), maka tinggal difokuskan saja pada mata pelajaran yang nilainya masih kurang memuaskan tersebut,” saran pemilik akun facebook bernama ‘Edi Humaidi’ ini. (fdl)